Responsive Ad

Kebijakan VOC Menggantikan Kekuasaan Atas Tanah



Di masa lalu Kekuasaaan raja-raja di tanah air satu-persatu berjatuhan,hal ini di sebabkan oleh karena konflik antar para penguasa baik di dalam kerajaan maupun ancaman dari kerajaan lain. Setelah runtuhnya majapahit dan wilayah di nusantara menjadi terpecah belah ke dalam berbagai macam bentuk kerajaan. Pada masa awal tahun 1600 Perusahaan Belanda (VOC) yang memahami  budaya masyarakat tanah air, mengambil keuntungan untuk menguasai nusantara dengan memutarbalikkan sejarah dan membuat politik de vide et impera, atau yang lebih di kenal dengan nama politik adu domba. Kejatuhan raja terkadang terjadi karena pemberontakan anak atau adiknya sendiri. Pecahnya kerajaan Mataram menjadi Keraton Surakarta dan Jogjakarta juga diandili oleh penjajah. Dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya. Sehingga tak heran apabia pada akhirnya satu persatu dikalahkan dengan mudah oleh sebuah perusahaan dagang yang bernama VOC. Perlu digarisbawahi bukan kalah oleh kerajaan tertentu atau negara tertentu yang kuat. Cukup ironis.
 
google
Kompeni (VOC) cukup pintar dalam memanfaatkan kondisi sosial budaya tanah air kala itu, untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dengan harga yang murah. Sehingga kebijakan pertanahan pada masa kekuasaan VOC ditafsirkan sesuai dengan kepentingan politik dan ekonominya, yaitu untuk mendapatkan hasil-hasil bumi yang sangat laku di Eropa. VOC berpikir akan sangat menguntungkan apabila mereka dapat menggantikan kekuasaan para raja atas tanah. Dengan dasar itu, maka sistem politik yang dianut VOC adalah menaklukan raja-raja yang diartikan sebagai keberhasilan mengambil alih kekuasaan raja. Tiap kali VOC menguasai suatu wilayah, pola penguasaan raja atas tanah praktis dilanjutkan. Kondisi rakyat jelata (wong cilik)  akan semakin tertindas ketika ketika raja tersebut di kuasai. praktis dengan kondisi tersebut rakyat hanya di peras di tindas untuk bekerja yang hasilnya di berikan pada VOC. Bagi rakyat, pergantian penguasa tidak merubah kehidupan sehari-hari, namun bagi VOC upeti rakyat menjadi berkah luar biasa tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk mendapatkannya.

Sumber: sejarah konflik agraria di pra kemerdekaan
 
 

Posting Komentar

0 Komentar