artikel
Kebiasaan Klien Yang Merepotkan Agen Properti
Dalam menjalankan tugasnya sebagai agen sekaligus konsultan, ternyata ada kendala-kendala yang di hadapi dan terkadang kendala-kendala tersebut muncul terkadang dari klien.
Dalam proses jual beli properti pada umumnya akan menghabiskan waktu yang panjang, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya harga properti yang semakin naik, transaksi jual beli yang membutuhkan banyak persyaratan hingga klien yang memiliki banyak permintaan.
Dan di sini ada beberapa kendala yang di hadapi oleh agen properti yang berasal dari klien, berikut penjabarannya
1. Membuat rencana rahasia
Setelah melakukan cek lokasi properti biasanya pembeli akan meminta penurunan harga yang sesuai dengan biaya yang di miliki pembeli, akan tetapi yang menjadi problem ketika pembeli ada yang berencana untuk menetapkan potongan harga tanpa berunding dahulu dengan agennya. Ketidaksesuaian ini tentunya bisa menyulitkan proses jual beli ke depannya. Melihat dari kondisi tersebut biasanya akan rawan terjadi problem, seperti sulitnya mencari validitas data mengenai properti tersebut, dan tanpa melalui agen pembeli tersebut akan kesulitan di dalam melakukan negosiasi di lapangan dan pembeli akan terjebak karena tidak banyak pilihan dalam mendapatkan properti yang di inginkan.
Padahal, agen punya pengalaman yang lebih banyak dalam hal negosiasi harga. Sebagai agen, Anda harus proaktif menanyakan keinginan dan anggaran yang dimiliki oleh klien sebelum menetapkan harga akhir.
2. Membuat penawaran harga yang terlalu rendah
Bagi sebagian orang transaksi jual beli kurang lengkap apabila tidak dibumbui dengan proses tawar menawar harga. Namun bagaimana jika klien Anda menawar harga terlalu rendah? Misalnya ketika sebuah properti dibanderol dengan harga 800 juta dan sesuai dengan nilai pasaran yang berlaku, namun klien mengajukan penawaran harga di angka 500 juta.
Dengan selisih harga yang terlampau jauh ini bisa membuat penjual mundur atau mengacuhkan penawaran harga tersebut.
3. Menghabiskan waktu
Setiap orang memiliki jangka waktu tertentu untuk menargetkan momen pembelian properti. Namun ada yang terlalu awal membuat persiapan hingga tiga atau dua tahun sebelumnya. Mereka cenderung ingin mengumpulkan informasi dan pengalaman mengenai transaksi jual beli properti terlebih dahulu
Hal ini tentu akan merepotkan agen untuk melakukan banyak tugas yang menguras waktu. Sebagai agen yang juga merangkap sebagai konsultan,hal yang perlu dilakukan adalah tetap menjadi seorang profesional, memberikan saran dan pertimbangan dan menjalin komunikasi dengan membagi konten bermanfaat mengenai perkembangan properti baik melalui email atau broad cash whats upp untuk menghemat waktu.
4. Plin plan dalam mengambil keputusan
Mengubah keputusan satu atau dua kali masih terbilang normal dalam proses pembelian properti. Hal ini disebabkan banyaknya pertimbangan yang terkait didalamnya. Akan tetapi ada beberapa klien yang terlalu sering mengambil keputusan, bahkan dalam rentang waktu yang cukup dekat.
klien yang plin plan akan membingungkan agen properti di dalam mencapai keinginan di antara kedua belah pihak.
Posting Komentar
0 Komentar